News Feed :


Media selektif dan diferensial digunakan untuk mengisolasi atau mengidentifikasi organisme tertentu.
Media selektif dan diferensial

Media selektif memungkinkan beberapa jenis organisme untuk tumbuh, dan menghambat pertumbuhan organisme lain. Selektivitas dicapai dengan beberapa cara. Sebagai contoh, organisme yang memanfaatkan gula sebagai satu-satunya sumber karbon dapat dipisahkan dengan menambahkan gula dalam medium. Di sisi lain, penghambatan selektif beberapa jenis mikroorganisme dapat dicapai dengan menambahkan zat pewarna, antibiotik, garam atau inhibitor spesifik yang mempengaruhi metabolisme atau sistem-sistem enzim organisme. Misalnya, media yang mengandung potassium tellurite, natrium azida atau thallium asetat (pada konsentrasi 0,1-0,5 g / l) akan menghambat pertumbuhan bakteri Gram-negatif. Media dilengkapi dengan penisilin (5-50 unit / ml) atau violet kristal (2 mg / l) akan menghambat pertumbuhan bakteri Gram-positif. Selain itu Tellurite agar digunakan untuk mengidentifikasi organisme Gram-positif.

Media Diferensial digunakan untuk membedakan organisme atau kelompok organisme yang terkait erat. Karena adanya zat pewarna atau bahan kimia tertentu di media, organisme akan menghasilkan perubahan karakteristik atau pola pertumbuhan yang digunakan untuk identifikasi atau diferensiasi.

Derikut Beberapa Media selektif dan diferensial yang Umum digunakan:

Mannitol salt agar

mannitol salt agar atau disingkat MSA (agar garam manitol )merupakan media selektif dan diferensial untuk identifikasi staphylococcus aureus. Media ini mengandunng garam natrium klorida 7,5% sehingga media ini menjadi media selektif. Karena sebagian besar bakteri tidak dapat tumbuh pada konsenterasi garam7,5% kecuali staphylococcus . Selain itu MSA mengandung manitol dan indikator PH phenol red yang membuat media ini menjadi media diferensial. Staphylococcus Aureus akan menghasilkan koloni kuning dengan zona kuning karena dapat memfermentasi manitol menjadi asam yang kemudian merubah warna indikator phenol red dari merah menjadi kuning, sedangkan Staphylococcus jenis lainnya menghasilkan koloni merah muda kecil atau koloni merah dengan tidak ada perubahan warna medium karena tidak dapat memfermentasi manitol.

Eosin metilen biru agar

Eosin metilen biru agar merupakan media diferensial digunakan untuk deteksi dan isolasi patogen Gram-negatif usus (fecal bacteria). Kombinasi eosin dan metilen biru yang digunakan sebagai indikator dan memungkinkan diferensiasi antara organisme yang memfermentasi laktosa dan yang tidak memfermentasi laktosa. Sukrosa juga termasuk didalam medium ini karena anggota tertentu dari Enterobacteria atau kelompok coliform lebih mudah memfermentasi sukrosa daripada memfermentasi laktosa. Selain itu metilen biru bertindak sebagai inhibitor untuk organisme Gram-positif.

Bakteri E coli merupakan Fermentor kuat laktosa sehingga menghasilkan koloni ungu gelap dengan kemilau hijau metalik, hal ini disebabkan besarnya kuantitas asam (yang dihasilkan dari fermentasi) sehingga mengendapan zat pewarna di atas permukaan agar.
Bakteri coliform lain seperti Enterobacter aerogenes memfermentasi laktosa lebih lambat sehingga hanya menghasilkan koloni merah muda ke unguan.
Bakteri non-fermentasi menghasilkan koloni tanpa warna atau terlihat trnasparan.

MacCONKEY'S AGAR

MacConkey agar adalah medium kultur yang dirancang untuk menumbuhkan bakteri Gram-negatif dan membedakan mereka berdasarkan kemampuan memfermentasi laktosa.
Media ini berisi garam empedu (untuk menghambat sebagian besar bakteri Gram-positif), pewarna kristal violet (yang juga menghambat bakteri Gram-positif tertentu), pewarna neutral red (sebagai PH indikator untuk mengetahui adanya fermentasi laktosa), laktosa dan pepton.

Pada dasarnya bakteri enterik dipisahkan ke dalam dua kelompok:
a). Coliform basil menghasilkan asam dari fermentasi laktosa danEscherichia coli menghasilkan kuantitas asam lebih banyak dibandingkan spesies coliform yang lain. hal ini menjadikan medium di sekitar pertumbuhan juga akan berubah menjadi merah. Selain itu pengaruh asam juga menyebabkan terjadinya pengendapan garam empedu yang diikuti penyerapan pewarna neutral red. Sehingga Koloni bakteri akan berwarna merah pada permukaannya.
b). Disentri, tifoid, dan paratifoid batang tidak memfermentasi laktosa, maka tidak menghasilkan asam. Maka Koloni akan terlihat tidak berwarna atau transparan.

3 comments:



Copyright ©2013 Blog Analis Mikrobiologi - All Rights Reserved Design by SHUKAKU4RT - Proudly Powered by Blogger
Media selektif dan diferensial